Bergumul dengan emosi, aku mundur ke kamarku ketika ayah tiriku turun tangan.Awalnya memang burit, tapi tak lama kemudian tangannya menemukan jalannya ke arah pantatku.Sentuhannya mengirimkan gelombang kenikmatan, mengantarkan pada perjumpaan yang penuh gairah, memuncak dalam klimaks yang memuaskan.