Seorang budak yang tunduk, terikat dan tersumpal, menunggu keinginan kekasihnya. Adegan dibuka dengan perpaduan dominasi dan degradasi, mendorong batas-batas kenikmatan dan rasa sakit. Ini adalah tampilan dinamika kekuasaan yang menggiurkan yang tidak meninggalkan apa pun untuk dibayangkan.